Banjir Luapan Sungai Cipager Genangi Tengah Tani Cirebon
Cirebon: Hujan deras yang mengguyur wilayah Cirebon dan sekitarnya sejak Selasa sore hingga , (23/12/2025) malam, kembali menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Banjir kali ini khususnya menggenangi wilayah tengah Kabupaten Cirebon akibat meluapnya Sungai Cipager.
![]() |
| Situasi pengunsian di GOR Desa Dawuan, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon pada Selasa malam (23/12/2025) (Foto: BPBD Kabupaten Cirebon) |
Banjir salah satunya melanda Kecamatan Tengah Tani pada Selasa malam dan berdampak pada sejumlah desa. “Kecamatan Tengah Tani semalam terdampak banjir, terutama di beberapa desa kita.” kata Camat Tengah Tani, Tedi Tri Susilo.
Tedi menjelaskan, terdapat delapan desa yang terdampak dengan tingkat keparahan berbeda. Ia menuturkan, “Dua desa yang cukup parah itu Desa Dawuan dan Desa Kemlakagede, sementara enam desa lainnya hanya lintasan air.”
Menurutnya, banjir cukup parah terjadi di Desa Dawuan karena banyak perumahan berada di sekitar Sungai Cipager dan posisinya lebih rendah. Luapan air masuk ke rumah warga hingga setinggi sepaha orang dewasa, sehingga dilakukan evakuasi untuk menyelamatkan warga dan harta benda.
“Perumahan berada di cekungan, sehingga ketika air meluap langsung masuk ke rumah warga dan dilakukan evakuasi,” ujarnya.
Warga terdampak sementara dievakuasi ke GOR Desa Dawuan, musala terdekat, serta sejumlah titik aman lainnya. Penanganan dilakukan secara terpadu oleh Forkopimcam bersama BPBD dan Dinas Sosial yang menyalurkan bantuan logistik, selimut, karpet, serta layanan kesehatan.
Ia mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi. Ia juga berharap adanya langkah jangka panjang seperti pembangunan area resapan, normalisasi sungai, serta pembangunan tanggul untuk mencegah banjir berulang yang dapat menimbulkan trauma psikologis bagi warga.
Salah seorang warga yang mengungsi di GOR Dawuan, Risma, mengungkapkan banjir datang dengan cepat dan arus cukup deras. Ia menambahkan, saat banjir terjadi langsung mencari tempat perlindungan terdekat demi keselamatan anak-anak.
“Tingginya sampai sekitar 120 sentimeter dan arusnya cukup kencang, banyak tembok perumahannya yang jepol, jadi air naik cepat sekali,” katanya.
Pantauan pascabanjir pada Rabu siang, (24/12/2025), menunjukkan sejumlah wilayah sudah berangsur surut. Sementara para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan endapan lumpur.(*)

