Kemenhub Dorong Bandara Kertajati Jadi Embarkasi Haji dan Umrah
Majalengka: Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati masih menghadapi tantangan minimnya lalu lintas penumpang meski telah beroperasi penuh sejak Oktober 2023.(19/5/25).
Kondisi ini memicu kekhawatiran terkait efektivitas pemanfaatan infrastruktur yang menjadi kebanggaan Provinsi Jawa Barat tersebut.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antoni Arif Priadi menyatakan bahwa pembangunan bandara memiliki karakteristik berbeda dengan proyek infrastruktur lain seperti jalan tol.
"Jalan tol belum selesai saja yang antre sudah banyak, tapi bandara dan pelabuhan meskipun sudah jadi, belum tentu langsung ramai. Ini seperti memindahkan ratu lebah, harus pelan-pelan," ujar Antoni dalam acara detikcom Regional Summit, dikutip, Senin, 19 Mei 2025.
Menanggapi kondisi tersebut, Kemenhub menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengoptimalkan fungsi BIJB. Salah satunya adalah mendorong bandara ini menjadi embarkasi haji dan umrah.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi disebut telah menyatakan komitmennya untuk mendukung realisasi rencana ini.
Tak hanya itu, BIJB juga diarahkan untuk menjadi pusat perawatan pesawat atau maintenance center. Langkah ini ditindaklanjuti dengan penandatanganan kerja sama antara PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), pengelola BIJB, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Ini akan menambah kesibukan di Kertajati. Tapi nanti SMK Penerbangan juga harus disiapkan di sini agar tidak perlu ambil tenaga dari Jakarta," tambah Antoni.
Pemerintah berharap, melalui strategi ini, BIJB Kertajati dapat berkembang menjadi simpul transportasi udara yang strategis sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat (*).