Terjadi Rekor Tertinggi Hari Ini, Tren Harga Emas 2026 yang Makin Berkilau
Jakarta: Harga emas dunia dan logam mulia Antam kembali mencapai rekor tertinggi hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas dunia berada di level USD4.500 per troi ons dan logam mulia di level Rp2.590.000 per gram.
Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas dunia masih akan naik hingga akhir tahun.
“Kemungkinan besar harga emas dunia akan mencapai USD4.550 per troi ons, sedangkan logam mulia di kisaran Rp2.650.000-Rp2.700.000 per gram,” ujarnya, Rabu (24/12/2025).
Trend kenaikan harga emas, lanjut Ibrahim, masih akan berlanjut di tahun 2026 ke level USD5.500 per troi ons. Namun jika terkoreksi, harga emas dunia akan berada di level USD4.150 per troi ons.
Sedangkan harga logam mulia, bergantung pada pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ibrahim memprediksi nilai tukar rupiah tahun 2026 akan bergerak di kisaran Rp16.400-Rp17.000 per dolar AS.
“Range rupiah agak lebar karena kondisi perekonomian global yang masih tidak baik-baik saja,” ucap Ibrahim. Sehingga logam mulia di tahun 2026, harganya bisa mencapai Rp3,8 juta per gram.
Keuntungan dari selisih harga logam mulia di tahun 2026, menurutnya, bisa mencapai Rp1,2 juta rupiah. Harga itu sudah ditambah biaya jasa dan sertifikat Antam.
Menurut Ibrahim, ada sejumlah faktor yang akan mendorong kenaikan harga emas dan melemahnya rupiah di tahun 2026. Yakni ketegangan geopolitik, situasi politik di Amerika Serikat (AS), kebijakan bank sentral AS, perang dagang, supply dan demand emas.
Dari sisi geopolitik antara lain ketegangan di Timur Tengah antara Israel dan Iran, ketegangan di Amerika Latin antara AS dan Venezuela. Ketegangan di Eropa antara Rusia dan Ukraina serta di Asia Timur antara Tiongkok dan Taiwan.
Dari sisi perpolitikan AS, akan ada keputusan Jaksa Agung terkait gugatan pejabat the Fed, Lisa Cook yang dipecat Presiden Trump. Termasuk keputusan soal kebijakan tarif Presiden Trump yang dianggap inkonsitusional.
Selain itu, akan ada perubahan organisasi di tubuh the Fed setelah ketuanya, Jerome Powell mengakhiri masa jabatannya. Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan the Fed pada Januari 2026, makin menguat.
Sedangkan dari sisi supply dan demand, Ibrahim mencermati produksi emas Freeport yang akan tertahan hingga April 2026. “Setelahnya Freeport kemungkinan hanya bisa memproduksi 25 ton emas per tahun, tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri,” ujar Ibrahim.
Itulah sebabnya, pemerintah mengenakan bea keluar bagi komoditas emas. Supaya produksi emas tidak banyak diekspor untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
“Faktor-faktor tersebut yang akan mendorong berlanjutnya kenaikan harga emas. Selain bank-bank sentral dunia yang akan membeli emas, masyarakat juga diperkirakan akan beralih ke investasi emas,” kata Ibrahim menutup analisisnya.(*)

