PBB Peringatkan Operasi Kemanusiaan Gaza Terancam Kolaps
Jenewa: PBB dan ratusan kelompok bantuan memperingatkan bahwa operasi kemanusiaan di wilayah Palestina, khususnya Gaza, berada di ambang kehancuran. Kondisi tersebut disebabkan berbagai hambatan yang diberlakukan oleh Israel.
Melansir dari The Straits Times, peringatan tersebut disampaikan pada Rabu (17/12/2025). PBB menyoroti proses pendaftaran organisasi bantuan yang dinilai tidak jelas, sewenang-wenang, dan sangat dipolitisasi.
PBB dan lebih dari 200 organisasi bantuan lokal maupun internasional menyebut puluhan lembaga bantuan internasional terancam pencabutan izin operasional. Batas waktu pencabutan izin tersebut ditetapkan paling lambat 31 Desember.
Jika izin tersebut dicabut, kelompok-kelompok bantuan itu harus menutup kegiatan mereka dalam waktu 60 hari. Kondisi ini dinilai akan berdampak bencana terhadap akses layanan dasar bagi warga Gaza.
Organisasi Bantuan Internasional atau INGO mengelola dan mendukung sebagian besar rumah sakit lapangan serta pusat layanan kesehatan primer. Mereka juga menangani tempat penampungan darurat, layanan air dan sanitasi, pusat penanganan gizi anak-anak malnutrisi akut, hingga kegiatan pembersihan ranjau.
Pencabutan izin terhadap INGO akan membuat layanan-layanan vital tersebut terhenti dan sulit digantikan oleh pihak lain. PBB dan kelompok bantuan juga menyoroti proses pendaftaran ulang yang masih bermasalah sejak sistem baru diperkenalkan pada Maret.
Selain itu, berbagai hambatan lain disebut telah menyebabkan pasokan bantuan penting senilai jutaan dolar tertahan di luar Gaza. Bantuan tersebut mencakup makanan, obat-obatan, bahan kebersihan, dan bantuan tempat tinggal yang tidak dapat menjangkau warga yang membutuhkan.
Dalam pernyataannya, PBB dan kelompok bantuan mendesak agar bantuan penyelamat nyawa segera diizinkan masuk ke Gaza. Mereka menegaskan bantuan tersebut harus menjangkau warga Palestina tanpa penundaan lebih lanjut.(*)

