Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

IHSG Ditutup Naik Bersama Menguatnya Bursa Saham Asia

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat dalam penutupan perdagangan hari ini. IHSG terpantau naik 0,42 persen atau 36 poin ke level 8.645,84.

Patung Banteng Wulung di depan gedung BEI, simbol saat pasar saham sedang menguat

Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di area hijau, dengan level tertinggi mencapai 8.648,80. Meskipun hanya 260 saham yang harganya naik, sedangkan saham yang harganya turun sebanyak 462 saham.

"Saham sektor energi naik paling kuat sebesar 2,50 persen. Sedangkan posisi terendah adalah saham sektor teknologi yang turun hingga -2,89 persen," kata Tim Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Senin (22/12/2025).

Selain itu, indeks LQ45 yang berisi saham unggulan juga bergerak menguat. Saham–saham yang mendominasi penguatan di antaranya BUMI, INCO, ADMR, ANTM, dan MDKA. 

Di dalam negeri, Bank Indonesia merilis data jumlah uang beredar bulan November 2025 yang tercatat sebesar Rp9.891,6 triliun. Pertumbuhannya secara tahunan sebesar 8,3 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan Oktober 2025 sebesar 7,7 persen.

Volume saham yang diperdagangkan hari ini sebanyak 41,68 miliar lembar saham, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 2,93 juta kali transaksi. Total nilai perdagangan hari ini mencapai Rp24,19 triliun dan kapitalisasi pasar menjadi Rp15.806 triliun.

Selain IHSG, bursa saham di kawasan Asia juga kompak menguat dalam penutupan perdagangan hari ini. Kenaikan didorong oleh menguatnya kontrak berjangka di Amerika Serikat.

Kontrak berjangka di AS menguat setelah reli saham terkait kecerdasan buatan (AI), mendorong sentimen positif di Wall Street. "Sentimen pasar di Asia juga ditopang keputusan Bank Sentral Tiongkok (PBoC) yang mempertahankan suku bunga pinjaman utama," ucap Tim Pilarmas.

Sehingga suku bunga pinjaman utama berada di level terendah sepanjang masa untuk pertemuan ketujuh berturut-turut. PBoC menahan suku bunga karena melihat perekonomian berada di jalur pencapaian target pertumbuhan tahun ini. 

"Pelaku pasar memanfaatkan jam perdagangan yang lebih singkat pekan ini, jelang libur Natal. Pasar tetap berharap akan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed di bulan Januari 2026," kata Tim Pilarmas menutup analisisnya.(*)

Hide Ads Show Ads