Hari ini
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

Harga Beras Naik, Pedagang Keluhkan Penurunan Pembeli

 Bandung: Harga beras di Kota Bandung mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir. Kenaikan harga tersebut terjadi pada beras dengan kualitas premium dan medium.

Harga Beras Naik, Pedagang Keluhkan Penurunan Pembeli

Salah satunya seperti di Pasar Kosambi Kota Bandung. Harga beras yang dijual di pasar ini sudah mengalami kenaikan sejak dua pekan lalu. Menurut Andri, (40) salah satu pedagang beras di Pasar Kosambi, kenaikan harga beras terjadi secara bertahap. Selisih kenaikan harga sendiri berkisar Rp 500 hingga Rp 1000 per kilogramnya.

“Mulai ada kenaikan harganya yang biasa 15 bisa berubah jadi 16, yang 16 bisa jadi 17. Memang harga sudah berubah cuma nggak langsung harganya langsung berubah drastis. Jadi bertahap dulu,” kata Andri saat diwawancarai di Pasar Kosambi Kota Bandung, Minggu (13/7/2025).

Andri menuturkan, kenaikan harga terjadi pada beras kualitas murah, premium hingga medium. Saat ini, harga beras medium sendiri berkisar Rp 15.000 hingga Rp 15.500 per kilogram.Padahal harga beras medium sebelumnya hanya Rp 14.000 per kilogram. Harga tersebut menunjukan kenaikan sebesar Rp 1000 hingga Rp 1.500.

Sementara itu, harga beras premium sendiri saat ini berkisar Rp 17.000. Harga tersebut juga menunjukan kenaikan karena sebelumnya harga beras premium hanya berkisar Rp 16.000.

“Kalau yang medium bisa jual 14 sekarang jual 15 ada yang 15.5. (Kalau premium) Dari 16 ada yang 17,” tutur Andri.

Meski pasokan dirasa aman, namun dirinya mengeluhkan daya beli masyarakat terhadap beras yang menurun akibat kenaikan harga ini. Hal tersebut juga membuat dirinya mengurangi jumlah pasokan beras yang akan dijual.

“Kalau pasokan cuman dari daya beli masyarakat dan juga harga yang memang tinggi jadi kita lagi agak di rem dulu lah jangan terlalu ini. Soalnya dari masyarakat juga pembelinya berkurang,” ungkap Andri.

Andri berharap agar pemerintah bisa segera menstabilkan harga beras menggunakan pasokan beras Bulog yang ada. Hal itu dikarenakan jumlah pengadaan oleh Bulog saat ini juga cukup tinggi. Sehingga membuat para petani lebih memilih menjual kepada Bulog daripada ke pedagang.

“Harapannya dari pedagang mungkin bulog kayak dulu lagi bisa stabilin harga soalnya kan sekarang bulog tuh juga udah nerimanya untuk pengadaan barangnya udah tinggi juga ya. Jadi dari untuk si petani mungkin mereka lebih milih untuk langsung jual ke bulog daripada kita,” harap dia.(*)
Hide Ads Show Ads