Rupiah Lanjutkan Penguatan, Tembus Rp16.300/Dolar AS
Karawang : Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS dalam penutupan perdagangan sore ini, Rabu (25/6/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah naik 0,33 persen atau 53 poin menjadi Rp16.300 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah mempertahankan penguatannya di tengah labilnya gencatan senjata Israel-Iran. Selain itu, Ketua The Fed, Jerome Powell mengisyaratkan belum akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
“Powell memperingatkan kebijakan tarif Presiden Trump yang lebih tinggi, dapat mendorong inflasi pada musim panas ini. Periode ini menjadi kunci bagi pertimbangan bank sentral AS dalam memangkas suku bunga,” kata Analis Pasar Uang , Ibrahim Assuaibi dalam analisisnya, Rabu (25/6/2025).
Pernyataan Powell tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Kongres AS Selasa malam. Meski ia mendapat tekanan dari Parti Republik-partai pendukung Trump-agar segera menurunkan suku bunga sesuai keinginan Trump.
“Saya tidak ingin mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Juli atau pada pertemuan manapun. Ketidakpastian besar atas dampak kebijakan tarif membuat The Fed tidak dalam posisi tergesa-gesa dalam bertindak,” ujar Ibrahim menirukan ucapan Powell.
Di dalam negeri, Ibrahim mencermati peringatan yang disampaikan Bank Dunia terhadap Indonesia. Menurut Bank Dunia, perekonomian Indonesia berisiko melemah lebih lanjut karena kondisi geopolitik dan ketidakpastian.
“Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,7 persen tahun 2025 dan 4,8 persen di tahun 2026. Perkiraan ini melanjutkan penurunan ekonomi di triwulan I-2025 yang hanya 4,7 persen,” ucap Ibrahim.
Tekanan perekonomian, menurut Bank Dunia, akan menghambat prospek penciptaan lapangan kerja. Termasuk dalam upaya mengatasi kemiskinan ekstrim karena kinerja perdagangan memburuk dan investasi juga melemah.
“Indonesia dinilai bisa merespons rentannya perekonomian dengan secara konsisten melakukan reformasi struktural. Di antaranya melakukan deregulasi, perbaikan iklim usaha, peningkatan investasi swasta dan penguatan kualitas sumber daya manusia,” kata Ibrahim.(*)