Warga Jabar Diimbau Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi Saat Tahun 2026
Bandung: BPBD Jawa Barat mengimbau masyarakat Jawa Barat (Jabar) mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi pada periode natal dan tahun baru (nataru). Hal ini dikarenakan seluruh daerah di Jabar rawan terhadap risiko bencana.
 |
| Foto ilustrasi Longsor |
Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Teten Ali Mulku Engkun, menjelaskan setiap daerah memiliki potensi bencana berbeda-beda. Wilayah Jabar Selatan misalnya memiliki potensi bencana banjir dan tanah longsor sedangkan Jabar Utara ada potensi banjir Rob.
Guna mengantisipasi potensi bencana di Jabar, BPBD Jabar telah menyiagakan sebanyak tiga personil di masing-masing pos. Yang itu tersebar di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.
"Jadi poskonya itu ada yang beririsan dengan teman-teman instansi lain gitu ya seperti TNI dan Polri. Ada juga yang mandiri, khususnya di daerah-daerah rawan bencana, itu kami siapkan pos sendiri," katanya, berdasarkan keterangan persnya, Sabtu (27/12/2025).
BPBD Jabar juga telah menyiapkan alat evakuasi untuk mengantisipasi bila terjadi bencana. Yang itu disiagakan di masing-masing posko milik BPBD Jabar.
"Kami juga sudah siapkan di masing-masing posko tersebut alat-alat evakuasi. Kami juga berkoordinasi bersama tiap kelurahan dan desa dengan memberikan himbauan untuk antisipasi bencana," katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah menetapkan status siaga bencana hingga bulan April 2026. Pasalnya diperkirakan musim hujan juga bakal terjadi selama periode tersebut.
"Status siaga bencana telah ditetapkan oleh Pemprov Jabar hingga April 2026 mendatang. Ini bagian dari upaya mengantisipasi potensi bencana di wilayah Jawa Barat," ujarnya.(*)
