Banjir Kembali Terjang Kabupaten Bandung, Lalu Lintas Lumpuh
Font Terkecil
Font Terbesar
Soreang : Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung, Kamis (4/12/2025) siang hingga petang kemarin, mengakibatkan banjir terjadi dimana-mana. Banjir terjadi hampir bersamaan di berbagai kecamatan, mulai dari Pangalengan, Soreang, Cangkuang, Banjaran, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Pasirjambu, Margaasih, hingga Cimaung.(5/12/25)
![]() |
| Jalan raya Dayeuhkolot yang berubah menjadi sungai akibat banjir. Jalur tersebut sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan |
Luapan air merendam permukiman warga, jalan raya pun berubah menjadi sungai. Akibatnya, arus lalu lintas dari dan menuju Kabupaten ke Kota Bandung "nyaris" lumpuh dan sulit dilalui berbagai kendaraan.
Sejak Kamis petang hingga Jumat (5/11/2025) pagii, kondisi lalu lintas di Jalan Bojongsoang benar-benar stagnan. Bahkan ruas jalan Dayeuhkolot, sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan akibat tingginya genangan air.
Kendaraan mengular nyaris tidak bergerak. Banyak pengendara memilih mematikan mesin dan menepi akibat jalan yang tidak lagi dapat dilalui.
Bahkan tidak sedikit kendaraan terutama motor yang mogok karena memaksakan diri menerjang banjir. Akibatnya pula banyak diantara mereka yang bolos kerja karena terjebak banjir.
Laporan BPBD Kabupaten Bandung menyebut, sejumlah fasilitas umum di Dayeuhkolot, seperti masjid dan TPA, terendam hingga tidak dapat digunakan. BPBD mencatat sedikitnya 12 keluarga atau 28 jiwa telah dievakuasi dari lokasi terdampak berat.
BPBD menyebut kebutuhan mendesak di wilayah ini mencakup pompa air, perahu evakuasi, makanan siap saji, dan bantuan kesehatan.
Di Kecamatan Bojongsoang, luapan Sungai Citarum menyebabkan banjir meluas ke kawasan Cijagra. RW 09 dan RW 10 menjadi wilayah paling terdampak dengan jumlah total lebih dari 600 kepala keluarga yang terdampak.
Hingga Jumat pagi, air masih menggenangi pemukiman dan sebagian warga memilih bertahan di rumah karena khawatir barang-barang mereka terbawa arus.
Di Banjaran, air Sungai Cisangkuy meluap dan merendam wilayah Kamasan. Sedikitnya 80 KK terendam banjir hingga setinggi puluhan sentimeter.(*)

