Persoalan Banjir di Karangligar Karawang Tak Berujung Solusinya, Ini Saran Legislator Senayan
Font Terkecil
Font Terbesar
Karawang : Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Saan Mustofa, mendorong Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk segera merumuskan solusi permanen guna mengatasi permasalahan banjir yang berulang di wilayah Karangligar, Kabupaten Karawang. (21/11/25).
![]() |
| Saan Mustofa Tekankan Pompanisasi dan Pintu Air sebagai Kunci Atasi Bencana Karangligar; PJT II Siap Dukung Penuh Inisiatif. |
Penegasan ini disampaikan Saan Mustofa saat memimpin Kunjungan Kerja (Kunker) ke lokasi terdampak banjir pada Kamis (20/11/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya legislatif untuk meninjau efektivitas penanganan bencana dan memastikan adanya langkah konkret serta jangka panjang bagi masyarakat yang terdampak.
Saan Mustofa secara spesifik menyoroti pentingnya penerapan teknologi infrastruktur air, seperti pintu air dan sistem pompanisasi, sebagai langkah fundamental untuk mengendalikan debit air dan mencegah luapan Sungai Citarum.
"Kami melihat bahwa penanganan yang dilakukan selama ini sifatnya masih parsial dan reaktif. Karawang, khususnya Karangligar, membutuhkan solusi yang permanen. Dorongan kami adalah agar segera dilakukan pembangunan pintu air dan pompanisasi yang memadai," tegas Saan Mustofa.
"Ini adalah langkah yang harus diprioritaskan oleh pemerintah pusat dan daerah, demi memberikan rasa aman jangka panjang kepada warga."
Inisiatif legislatif ini disambut baik oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola sumber daya air, Perum Jasa Tirta II (PJT II). Direktur Utama PJT II, Imam Santoso, menyatakan dukungan penuh terhadap percepatan penanganan banjir Karangligar, sejalan dengan dorongan dari Parlemen.
"PJT II siap berkontribusi penuh dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk menuntaskan persoalan banjir Karangligar," ujar Imam Santoso.
Ia menambahkan bahwa PJT II siap mendukung inisiatif ini melalui penyediaan data hidrologi yang akurat dan pengoptimalan pengelolaan sumber daya air.
Kunjungan kerja Saan Mustofa, yang juga turut dihadiri oleh jajaran anggota DPR RI, perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum, dan pejabat daerah setempat, menggarisbawahi urgensi kolaborasi lintas sektoral.
Kehadiran perwakilan legislatif dan eksekutif secara bersama-sama diyakini dapat mempercepat proses alokasi anggaran dan pengambilan keputusan strategis yang dibutuhkan untuk implementasi solusi permanen tersebut.
DPR RI berharap kunjungan ini dapat menjadi katalis percepatan penyusunan rencana induk terpadu yang berkelanjutan, memastikan bahwa penanganan banjir tidak hanya berhenti pada langkah-langkah darurat, tetapi beralih pada pembangunan infrastruktur pencegahan yang kokoh.(*)


