Headline News

Situasi Lapas Gunung Sitoli Kondusif, Ditjenpas Investigasi Kericuhan

 Gunung Sitoli: Gunung Sitoli: Kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sitoli, Sumatra Utara, dipastikan kembali kondusif pascakericuhan pada Rabu (22/10/2025). 


Sejumlah personel Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara mengunjungi Lapas Gunung Sitoli, Sumatera Utara, Kamis (23/10/2025) (Foto: Humas Lapas Gunung Sitoli)

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) segera mengambil langkah tegas dan melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan keamanan serta ketertiban di dalam lapas.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara, Yudi Suseno, menyebut pihaknya telah melakukan komunikasi dan penyelidikan. Ia memastikan situasi terkini sudah aman dan kegiatan pembinaan serta pengamanan kembali berjalan normal.

“Alhamdulillah, saat ini situasi sudah kondusif. Kami terus mengambil langkah-langkah agar kejadian serupa tidak terulang, sehingga pembinaan dan pengamanan dapat berjalan baik,” ujar Yudi dalam keterangan pers tertulis, Jumat (24/10/2025).

Yudi menjelaskan, sebagai bentuk penegakan disiplin, Ditjenpas menarik Kepala Lapas Gunung Sitoli ke Kantor Wilayah Sumatera Utara. Pemeriksaan kode etik dan disiplin akan dilakukan terhadap Kalapas serta pihak yang diduga terlibat.

"Untuk sementara, Lapas Gunung Sitoli dipimpin oleh Pembina Keamanan Pemasyarakatan Ditjenpas Sumatera Utara, Eben Haezer Dipari," ujar Yudi. Langkah tersebut diambil guna menjaga stabilitas dan memastikan pelayanan kepada warga binaan tetap berjalan.

Peristiwa kericuhan, lanjut Yudi, diduga dipicu oleh tindakan Kalapas terhadap seorang warga binaan yang dianggap melanggar aturan. Insiden berawal saat warga binaan tersebut memberikan makanan tambahan kepada penghuni kamar disiplin. 

Padahal, aturan keamanan menetapkan bahwa makanan bagi warga binaan di kamar tersebut hanya boleh disiapkan oleh pihak lapas. "Warga binaan yang terluka sudah kami tangani dan informasikan kepada keluarganya,” katanya. 

Ia menambahkan, warga binaan tersebut dijadwalkan bebas bersyarat pada November mendatang. Proses pembebasan mengacu pada Surat Keputusan Pembebasan Bersyarat dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Menurut Yudi, Lapas Gunung Sitoli juga kerap menerima pemindahan warga binaan dari sejumlah lapas lain di Sumatera Utara. Beberapa di antaranya merupakan warga binaan dengan catatan khusus yang membutuhkan pengawasan ekstra.

“Pembinaan, pengamanan, dan pelayanan bagi warga binaan adalah prioritas kami, sebagai wujud pemenuhan hak-hak mereka. Kami tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan, baik oleh petugas maupun warga binaan," ucap Yudi.

Yudi menambahkan, arahan tegas juga disampaikan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Keduanya menekankan pentingnya menjamin hak-hak warga binaan tanpa kekerasan dan pelanggaran disiplin.

Pemulihan kondisi Lapas Gunung Sitoli dilakukan dengan dukungan TNI dan aparat keamanan setempat. Kolaborasi lintas ini diharapkan mampu menjaga situasi agar tetap kondusif dan aman.(*)
Posting Komentar