Menteri Pertanian Pastikan Harga Pupuk Bersubsidi Sesuai HET di Jember
Font Terkecil
Font Terbesar
Jember : Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman bersama Ketua MPR RI Ahmad Mujani melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kios pupuk di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
 |
| Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman |
Sidak ini untuk memastikan harga pupuk bersubsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) terbaru setelah pemerintah menurunkan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen.(3/11/25).
Sidak dilakukan saat Menteri menghadiri pembukaan Gebyar Festival dan Expo Sapi di Stadion Jember Sport Garden (JSG). Dalam kunjungan tersebut, Andi Arman dan Ahmad Mujani berdialog langsung dengan pemilik kios dan petani untuk memastikan kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi dirasakan manfaatnya.
Meski tidak menemukan penyimpangan pada sidak kali ini, Menteri Pertanian menegaskan tindakan tegas bagi kios atau distributor pupuk yang menjual di atas HET.
“Ada yang mejual diatas HET sebanyak 26 pengecer, ijinnya kami cabut dan tidak bias dikembalikan lagi. Akan kita berikan yang mau disiplin dan bertaggung jawab,” ujar Amran, Senin, 3 November 2025.
Kementerian Pertanian membuka kanal pelaporan publik melalui layanan WhatsApp “Lapor Pak Arman” di nomor 0823 1110 9390. Masyarakat bisa melaporkan dugaan pelanggaran seperti penjualan pupuk di atas harga resmi atau peredaran pupuk palsu.
Dengan pengawasan ketat dan keterlibatan masyarakat, pemerintah berharap kebijakan pupuk bersubsidi berjalan tepat sasaran. Langkah ini diharapkan memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Ketua MPR RI Ahmad Mujani menyebut penurunan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen sebagai langkah mewujudkan swasembada pangan agar petani lebih sejahtera dan Indonesia lebih hebat.
Dalam keputusan Menteri Pertanian, harga pupuk bersubsidi turun 20 persen. Harga pupuk urea bersubsidi dari Rp 2.250 menjadi Rp 1.800 per kilogram, pupuk NPK dari Rp 2.300 menjadi Rp 1.840 per kilogram, dan pupuk organik dari Rp 800 menjadi Rp 640 per kilogram.(*)
