Awal Kebangkitan Seni Budaya dan Hiburan, Pemprov Bakal Subsidi Hiburan Hajatan Warga Tak Mampu
Font Terkecil
Font Terbesar
Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan skema bantuan baru untuk meringankan beban warga kurang mampu yang hendak menggelar hajatan. Melalui program ini, hiburan kesenian rakyat seperti calung dan pertunjukan tradisional lainnya akan disubsidi negara.(20/11/25).
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan, kebijakan ini dirancang untuk memutus praktik pinjaman dari lembaga rentenir, termasuk bank emok, yang kerap menjadi jalan pintas warga demi membiayai hiburan dalam hajatan.
“Orang hajatan, tapi masuk kategori tidak mampu, supaya tidak pinjam ke bank emok buat bayar seni, nanti bisa dibantu,” ujar Dedi usai menghadiri acara Jabar Econovation: Akselerasi Ekonomi dan Inovasi Jabar Menuju Indonesia Emas 2045 di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/11/2025).
Program ini akan dijalankan secara bertahap. Warga cukup mendaftar melalui aplikasi yang tengah disiapkan Pemprov Jabar. Setelah pengajuan disetujui, pemerintah akan menunjuk kelompok kesenian lokal untuk tampil di acara hajatan warga.
“Walaupun belum bisa menjangkau semua, minimal bisa untuk beberapa kalangan. Nanti tinggal daftar lewat aplikasi,” jelasnya.
Dedi mencontohkan, jika ada warga di Kabupaten Garut yang mengajukan bantuan, maka Pemprov akan menunjuk kelompok calung lokal untuk tampil, dan seluruh biaya ditanggung pemerintah.
“Misalnya di Garut ada hajatan, nanti Calung Garut yang tampil, dan biayanya dari kita,” tambahnya.
Menurut Dedi, pendekatan ini lebih efektif dibandingkan penyelenggaraan pertunjukan seni oleh pemerintah yang kerap sepi penonton.
“Lebih hidup. Dibanding Pemprov bikin acara di alun-alun, yang nonton cuma pejabat,” sindirnya.
Dedi menyebut, biaya pertunjukan seni lokal relatif terjangkau, berkisar antara Rp3 juta hingga Rp15 juta per acara. Dengan anggaran Rp1,5 miliar, pemerintah bisa membiayai hingga 100 hajatan warga.
Dalam kesempatan yang sama, Dedi juga menyampaikan komitmen Pemprov Jabar menyiapkan anggaran Rp1 hingga Rp1,5 miliar untuk mendukung warga menengah ke bawah yang ingin menggelar hajatan namun terkendala biaya hiburan.
“Jadi orang pesta, seninya disubsidi negara. Ditonton, dinikmati warga. Biayanya murah, tapi efek ekonominya besar. Ini akan saya jalankan,” tandasnya.(*)

