Presiden Prabowo Bakal Jadi Pembicara Sidang Majelis Umum PBB
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir pada United Nations General Assembley (UNGA) atau Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-80.
Sidang Majelis Umum PBB ini merupakan pertemuan para kepala negara yang dimulai pada 22-29 September di New York, Amerika Serikat. (12//9//25).
Meski demikian hingga berita ini ditayangkan belum diketahui waktu keberangkatan, Presiden Prabowo menuju New York. Namun, dipastikan Presiden Prabowo mendapatkan urutan ketiga untuk menyampaikan pernyataan nasional dalam sesi Debat Umum di SMU PBB ke-80 di hari pertama.
“Insya Allah Presiden direncanakan hadir untuk menandai kehadiran kepala negara Indonesia di sidang majelis umum PBB. Beliau Alhamdulillah juga akan diberikan kesempatan sebagai pembicara ketiga,” kata Direktur Jenderal Multilateral Kemlu RI, Tri Tharyat dalam konferensi pers, di Ruang Palapa, Kemlu RI, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Ia mengatakan, berdasarkan hasil undian sebenarnya Presiden Prabowo menjadi pembicara pertama. Namun, karena 'tradisi' di PBB pembicara pertama selalu dimulai oleh Brasil dan Amerika Serikat.
“Karena, berdasarkan default, pembicara pertama selalu Brasil dan pembicara kedua adalah Presiden Amerika Serikat. Nah, itu urutan yang menjadi tradisi sejak PBB berdiri,” ujarnya.
Secara khusus, lanjut dia, sejumlah isu yang berpeluang menjadi prioritas dalam penyampaian Presiden Prabowo dalam SMU PBB. Salah satunya, terkait isu Palestina.
“Kita tunggu saja saat peluncuran tapi yang sangat menonjol dan akan kita angkat antara lain dinamika global saat ini. Termasuk barusan saja serangan satu negara berdaulat di Qatar," ujarnya.
"Pasti juga isu Palestina akan dibawa dan tentunya kesempatan SMU PBB menjadi kesempatan sangat baik. Khususnya, mendorong pelaksanaan program-program dan isi Asta Cita Presiden,” katanya, menjelaskan.
Menurutnya, kehadiran Indonesia di SMU PBB ke-80 juga akan difokuskan pada reformasi sistem multilateral. Kemudian, mendorong peranan negara-negara Kerja Sama Selatan-Selatan yang dipedomani oleh “Semangat Bandung”.
“Jadi, di luar itu banyak sekali pertemuan-pertemuan tematik, dari pertemuan terkait perubahan iklim kemudian kemanusiaan. Kemudian, terkait kesehatan mental, penghapusan senjata nuklir, pemberdayaan perempuan isu Palestina dan sebagainya,” katanya.
Sementara, Annalena Baerbock mantan Menteri Luar Negeri Jerman terpilih menjadi Presiden SMU PBB ke-80. Ia mengusung tema “Lebih Baik Bersama 80 Tahun dan Lebih untuk Perdamaian, Pembangunan, dan Hak Asasi Manusia”.
Tercatat sebanyak 145 pemimpin dari 45 negara telah mengkonfirmasi hadir pada SMU PBB ke-80, pada Kamis (11/9/2025). Dengan rincian 137 kepala negara pemerintahan, 5 wakil presiden, dan 3 wakil perdana menteri.
Akan ada 176 pertemuan dengan 11 di antaranya merupakan mandat PBB, 9 acara resmi PBB serta 13 forum di luar PBB seperti pertemuan ASEAN, BRICS dan G7. Kemudian, sekitar 114 acara sampingan selama pekan tingkat tinggi sebagai rangkaian SMU PBB ke-80.(*)