Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Trump Sebut Kesepakatan Damai Ukraina Makin Dekat

Presiden AS Temui Zelenskyy di Florida untuk Bahas Detail Akhir Penghentian Perang

Donald Trump dan Volodymyr Zelenskyy beserta jajaran pejabat membahas rencana perdamaian di Palm Beach, Florida. (Foto: AFP/Jim Watson)

Karawang : Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina kini "lebih dekat dari sebelumnya." Pernyataan tersebut disampaikan usai pertemuan diplomatik selama dua jam dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di kediaman Mar-a-Lago, Florida, pada hari Minggu waktu setempat.(29/12/25).

Dalam keterangan persnya minggu 28 Desember , Trump mengklaim bahwa draf perjanjian damai telah mencapai tahap finalisasi. Ia menyebutkan bahwa proses tersebut sudah rampung sekitar 95 persen.

"Saya benar-benar berpikir kita sudah lebih dekat dari sebelumnya dengan kedua belah pihak," ujar Trump. Ia juga menambahkan keyakinannya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki keinginan serupa untuk melihat konflik ini berakhir.

Tantangan Teritorial dan Gencatan Senjata

Meskipun optimisme mencuat, Trump mengakui masih ada poin-poin krusial yang belum terselesaikan, terutama terkait sengketa wilayah di wilayah Donbas timur dan mekanisme berakhirnya perang secara permanen.

Trump juga menunjukkan sikap memahami posisi Rusia yang hingga kini enggan menyetujui gencatan senjata tanpa syarat tertentu. "Anda harus memahami sisi lainnya," kata Trump saat menjelaskan kompleksitas negosiasi tersebut.

Di sisi lain, Presiden Zelenskyy menyampaikan apresiasinya atas upaya tim diplomatik Amerika Serikat. Dalam pertemuan itu, ia didampingi oleh delegasi tingkat tinggi, termasuk Menteri Pertahanan Rustem Umerov dan Duta Besar Ukraina untuk AS, Olha Stefanishyna.

"Anda selalu disambut baik," ujar Zelenskyy menanggapi tawaran Trump yang menyatakan kesediaannya untuk mengunjungi Kyiv guna berbicara di hadapan parlemen Ukraina jika diperlukan.

Tekanan Diplomatik

Pertemuan di Florida ini berlangsung hanya beberapa jam setelah Trump melakukan pembicaraan telepon selama 75 menit dengan Vladimir Putin, yang ia gambarkan sebagai diskusi yang "sangat produktif."

Namun, situasi di medan perang tetap kontras dengan suasana di meja perundingan. Sesaat sebelum pertemuan tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menguasai lima permukiman baru di wilayah Ukraina Timur, termasuk Myrnohrad.

Sementara itu, pihak Ukraina melaporkan adanya serangan besar-besaran berupa ratusan pesawat nirawak dan rudal balistik Rusia yang menghantam ibu kota Kyiv selama akhir pekan. Menanggapi eskalasi tersebut, Zelenskyy menegaskan pentingnya tekanan berkelanjutan terhadap Rusia.

"Kami membutuhkan dua hal: tekanan pada Rusia dan dukungan kuat yang cukup bagi Ukraina," tegas Zelenskyy dalam komunikasi terpisah dengan sekutu Barat lainnya.

Trump menegaskan bahwa jika kesepakatan tidak segera dicapai, konflik ini berisiko berlanjut untuk waktu yang sangat lama. "Kedua pemimpin menginginkannya berakhir. Saya pikir kita bisa bergerak cukup cepat," pungkasnya.(*)

Hide Ads Show Ads