Headline News

Rupiah Masih Loyo, Dibuka Turun ke Posisi Rp16.725/Dolar

 Karawang : Nilai tukar rupiah masih tertekan oleh penguatan dolar AS, sehingga dibuka melemah hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.00 WIB, rupiah turun 0,30 persen atau 50 poin menjadi Rp16.725 per dolar AS.


Foto ilustrasi

Pada penutupan perdagangan Senin kemarin, rupiah melemah cukup dalam 0,27 persen atau 45 poin. Sehingga posisi rupiah turun ke Rp16.676 per dolar AS.

Analis Pasar Uang, Lukman Leong memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.600-Rp16.750 per dolar AS. "Rupiah berpotensi kembali melemah terhadap dolar AS yg masih menguat," katanya, Selasa (4/11/2025).

Penguatan dolar AS, sambung Lukman, disebabkan oleh ketidakpastian prospek pemangkasan suku bunga the Fed. Indeks dolar AS hari ini berada di level 99,99, level tertinggi sejak bulan Agustus 2025.  

Pernyataan pejabat the Fed Mary Daly dan Austan Goolsbee, tambahnya, juga akan mempengaruhi pergerakan dolar AS. Kedua pejabat the Fed itu menyampaikan pernyataan yang 'hawkish' (ketat) terkait pemangkasan suku bunga.

Daly menyatakan, the Fed masih terbuka bagi kemungkinan pemangkasan suku bunga bulan Desember. Namun Goolsbee menyatakan belum dapat memastikan soal pemangkasan suku bunga lanjutan di bulan depan.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan the Fed masih akan menurunkan suku bunganya. Yaitu sekali lagi di tahun 2025, emudian satu kali lagi di triwulan I-2026.

Dengan kemungkinan itu, Gubernur Perry menyebut masih ada ruang bagi penurunan suku bunga BI (BI Rate). "BI akan mempertimbangkan perkembangan inflasi dan seberapa besar ruang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," ucap Perry.

BI, tambahnya, juga akan terus mencermati efektivitas transmisi kebijakan moneter longgar yang telah ditempuh. "Termasuk stabilitas nilai tukar rupiah dan prospek pertumbuhan ekonomi," kata Perry.(*)
Posting Komentar