Dalam Operasi Antik 37 Orang TO Berhasil Diringkus Polda Jabar
Font Terkecil
Font Terbesar
Bandung : Direktorat Reserse Narkotika (Ditresnarkoba) Polda Jawa Barat berhasil menangkap 372 orang pengedar narkotika yang tergabung dalam jaringan internasional maupun lokal dalam waktu sepuluh hari, terhitung 6-16 November 2025. Dari ratusan tersangka tersebut, 37 orang di antaranya diketahui merupakan target operasi (TO) yang sudah diincar sebelum operasi digelar.(21/11/25)
Kabid Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Hendra Rochmawan mengungkapkan bahwa penangkapan besar-besaran ini merupakan hasil dari Operasi Anti Narkotika (Antik). “Dari Operasi Anti Narkotika (Antik) selama sepuluh hari, kami berhasil menangkap 372 tersangka. Hasil dari Polda dan polres jajaran, dari 372 tersangka, kita tampilkan 37 orang yang merupakan target sebelum operasi,” ujar Kabid Humas, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, pada Kamis (20/11/2025).
Akibat perbuatannya, para pelaku dihadapkan pada ancaman hukuman yang sangat berat, mulai dari penjara 20 tahun, seumur hidup, hingga maksimal hukuman mati.
Di tempat yang sama, Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Jawa Barat Komisaris Besar Albert Deddy Sulistyo Pudjo Nugroho memaparkan peta jaringan para pelaku. Menurut Albert, 37 pelaku yang menjadi target operasi terbagi ke dalam lima jaringan besar. Sementara sisanya, terbagi dalam 67 jaringan yang lebih kecil. “Jaringan yang dimaksud siapa koordinator di lapangan, kurir, bendahara, dan barang bukti,” tutur Albert.
Pada operasi senyap ini, katanya, polisi berhasil mengamankan barang bukti yang cukup fantastis. Total ada 20 kilogram narkotika berbagai jenis serta 50.000 butir obat psikotropika dan ekstasi yang berhasil disita.
Yang paling mengejutkan, jajaran Polda Jabar juga berhasil membongkar tiga lokasi yang dijadikan pabrik produksi tembakau sintetis (clandestine laboratory). “Jajaran Polda Jabar mengungkap tiga clandestine tembakau sintetis. Mereka produk sendiri. Dari seluruh target operasi narkotika melibatkan jaringan internasional dan jaringan dalam negeri,” katanya.
Albert menegaskan, pihaknya tidak akan pandang bulu dalam menindak tegas para pelaku peredaran narkotika. Ia juga memastikan negara akan selalu hadir untuk memerangi narkoba. “Kami seluruh jajaran negara hadir dan tidak boleh kalah,” katanya.
Polda Jabar juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu memberikan informasi jika mengetahui adanya aktivitas peredaran narkotika di lingkungan mereka.(*)

