Catat ! Pemerintah Gelar Operasi Pasar untuk Jaga Harga Beras
Font Terkecil
Font Terbesar
Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memastikan pemerintah akan terus menggelar operasi pasar. Langkah ini dilakukan untuk menstabilkan harga beras di masyarakat.(21/10/25).
Menurut Amran, ada dua cara dalam operasi pasar. Pertama dilakukan secara besar-besaran, kedua dengan menjaga Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Kita akan operasi pasar, ada dua cara. Pertama adalah operasi pasar besar-besaran, yang kedua adalah menjaga HET," ucapnya dalam jumpa pers resmi di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Ia menegaskan, pedagang wajib menjual beras di bawah HET. Jika teguran diabaikan, izin usaha akan dicabut dan dikawal Direktorat Reserse Kriminal Khusus.
Amran menyebut langkah ini merupakan perintah langsung dari Kapolri. Seluruh daerah di Indonesia wajib mengikuti kebijakan tersebut.
Ia menyampaikan, jumlah daerah yang harga berasnya naik terus menurun. Dari 514 kabupaten kota, kini tinggal 59 yang mengalami kenaikan.
Bahkan kata Amran yang mengutip Kapolri melaporkan bahwa jumlahnya kini hanya sekitar 20 kabupaten. Meski begitu, semua pihak menurut Amran agar tidak cepat puas.
Sebab menurut Amran, Presiden telah menginstruksikan agar operasi pasar dilakukan terus menerus. Amran pun memastikan stok beras untuk Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) masih di atas satu juta ton.
Amran menambahkan, solusi jangka panjang juga disiapkan. Salah satunya dengan mencetak sawah baru di wilayah seperti Papua.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian berharap operasi pasar berjalan secara rutin. Langkah ini dilakukan untuk mengendalikan harga beras di masyarakat.
"Ini kita harapkan nanti ada semacam operasi rutin. Artinya untuk komditas beras tetap dilakukan tujuh mekanisme gerakan pasar murah, kemudian melibatkan instansi terus menerus, sambil mengawasi distribusinya," katanya.
Menurut Tito, operasi pasar akan dijalankan melalui tujuh mekanisme gerakan pasar murah. Pelaksanaannya akan melibatkan berbagai instansi secara terus menerus.
Selain itu, pemerintah akan mengawasi jalur distribusi beras. Tujuannya agar pasokan tidak terhambat di wilayah mana pun.
Tito menyebut ada operasi khusus yang dilakukan secara spesifik. Operasi ini difokuskan pada 59 daerah yang mengalami kenaikan harga beras.
Dari jumlah tersebut, ada 16 daerah yang kenaikan harganya lebih tajam. Ia menyebut angka ini berdasarkan data yang menunjukkan kenaikan harga beras lebih dari satu persen.
"Dengan spesifikasi yang lebih tajam lagi di 16 daerah. Kalau Pak Kapohri mungkin 20 daerah angkanya, sementara data saya adalah 16 daerah, yang kenaikannya di atas 1 persennya saja," katanya.(*)