Rupiah Melesat ke Posisi Rp16.327 per Dolar AS
Jakarta: Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS)pada penutupan perdagangan Kamis (22/5/2025) sore. Menurut Bloomberg, rupiah naik 0,43 persen atau 71 poin menjadi Rp16.327 per dolar AS.
Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan berlanjutnya penguatan rupiah dikarenakan dolar AS yang kian melemah. Hal ini dipicu kekhawatiran pasar atas utang AS dan proses Undang-Undang Pemotongan Pajak di sana.
"Investor sedang menunggu hasil pemungutan suara atas Rancangan Undang-Undang Pemotongan pajak yang diajukan pemerintahan Donald Trump," ujarnya. Menurut Ibrahim, pasar bersikap hati-hati karena RUU ini akan meningkatkan pengeluaran pemerintah dan memperlebar defisit anggaran negara.
Ibrahim menambahkan para kritikus memperkirakan utang AS akan bertambah sekitar USD3 triliun-USD5 triliun jika RUU itu disahkan. Perhatian investor juga tertuju pada Pertemuan Menteri Keuangan G7 di Kanada serta gagalnya perundingan gencatan senjata Rusia-Ukraina.
"Mereka berharap Pertemuan Menteri Keuangan G7 membahas stabilitas ekonomi global dan volatilitas pasar keuangan," ucapnya. Sementara gagalnya gencatan senjata membuat Ukraina menuntut Uni Eropa mengisolasi Rusia.
Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) merilis kinerja transaksi berjalan Indonesia sepanjang kuartal I 2025. Defisit transaksi berjalan terus menyusut jadi USD200 juta dibandingkan pada triwulan IV 2024 sebesar USD1,1 miliar.
BI juga melaporkan neraca pembayaran Indonesia pada triwulan I 2025 mengalami defisit sebesar USD800 juta. Sementara cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2025 masih cukup tinggi yaitu USD157,1 miliar.(*)