KDM dan Umuh Ngadat Gede Akibat Adanya Aksi Perusakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api
Bandung: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara terkait aksi perusakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) usai laga Persib Bandung melawan Persis solo, pada tanggal 24 Mei 2025 kemarin,(27/5/25).
Dirinya menegaskan, tindakan tersebut tidak mencerminkan karakter asli Bobotoh, dan dirinya sudah meminta aparat kepolisian menindak tegas para pelaku.
“Saya sudah menelepon Kapolres Kota Bandung, dan timnya langsung bergerak. Identitas pelaku bisa dilacak lewat profilnya. Kalau ada KTP-nya, ya mudah. Tapi kalau tidak ada, tetap akan dicari,” ujar Dedi kepada awak media, di gedung DPRD Jawa Barat, Senin (26/5/2025).
Lebih lanjut dirinya menilai, aksi perusakan itu mencoreng citra para pendukung Persib yang selama ini dikenal sebagai suporter yang cerdas.
“Tindakan itu mencederai karakter Bobotoh. Pendukung Persib adalah pendukung cerdas, bukan emosional. Persib itu identik dengan Jawa Barat, dan Jawa Barat identik dengan orang Sunda. Jangan sampai muncul citra bahwa pendukung kita tidak berpendidikan atau arogan,” bebernya
KDM sapaan akrabnya, Dedi Mulyadi menegaskan perusakan fasilitas umum merupakan tindak kriminal yang tidak bisa ditoleransi.
“Itu tindakan kriminal, dan harus ditindak tegas,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, mengaku kecewa dengan kejadian penyalaan flare dan petasan yang berimbas sejumlah petugas keamanan terluka dalam laga pamungkas Liga Satu 2024/2025 antara Persib Bandung dan Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (24/5/2025) lalu.
Umuh yang juga menjabat sebagai Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) ini mengatakan, laga pamungkas tersebut seharusnya menjadi pesta kemenangan bagi Maung Bandung justru diwarnai insiden tak terpuji dari segelintir oknum suporter. Akibat aksi penyalaan petasan dan flare, setidaknya enam anggota Dalmas Polda Jabar harus dilarikan ke RS Sartika Asih karena mengalami luka-luka.
“Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Tadi saya sudah menjenguk langsung para korban di rumah sakit. Ada yang luka di kepala karena lemparan benda keras, bahkan ada yang terkena air keras,” kata Umuh Muchtar, Senin (26/5/2025).
“Salah satu korban bahkan mengalami luka serius di bagian vital. Ini sungguh di luar batas,” sambung pria yang akrab disapa pak Haji ini.
Ia menambahkan bahwa euforia kemenangan seharusnya dirayakan dengan cara yang bijak, bukan dengan aksi yang membahayakan orang lain. "Kita sudah juara, tapi jangan sampai euforia merusak segalanya. Ini sangat menyedihkan,” ujar Umuh.
Terkait kerusakan fasilitas di Stadion GBLA, pendiri PT Persib Bandung Bermartabat ini mengaku belum mendapatkan laporan resmi mengenai jumlah kerugian." Saya belum tahu berapa nilai kerugian. Belum ada laporan yang masuk,” ucapnya.
Insiden ini semakin disorot karena disaksikan langsung oleh perwakilan FIFA dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Situasi stadion sempat mencekam akibat kepulan asap tebal yang membuat banyak penonton panik dan berhamburan keluar stadion.
Dengan adanya kejadian ini, Persib Bandung terancam menerima sanksi dari pihak otoritas sepak bola nasional, bahkan internasional. Sebuah pelajaran mahal bahwa kemenangan seharusnya dirayakan dengan semangat positif, bukan dengan kekerasan dan aksi berbahaya.(*)