Tanggul Jebol, Ratusan Hektar Sawah Pangandaran Terendam
Font Terkecil
Font Terbesar
Pengandaran : Bencana banjir melanda kawasan persawahan dan permukiman warga di Kabupaten Pangandaran setelah tanggul Sungai Kedung Palumpung dilaporkan jebol.
Insiden ini mengakibatkan ratusan hektar sawah yang membentang di Desa Ciganjeung, Kecamatan Padaherang, dan Desa Tunggilis, kini tampak seperti danau, menenggelamkan tanaman padi dan memicu kerugian material yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Area persawahan yang sebelumnya menjadi sumber mata pencaharian utama warga, kini tergenang dengan ketinggian air antara tiga hingga empat meter. Banjir juga dipicu oleh meluapnya aliran Sungai Induk Citanduy yang tak mampu menampung derasnya debit air dari wilayah hulu.
Penyebab dan Dampak Bencana
Menurut keterangan Kepala Dusun Ciganjeung, Tantori, jebolnya tanggul saluran pembuang Kedung Palumpung sepanjan sekitar 20 meter menjadi pemicu utama meluasnya genangan. Air lantas meluap deras, tak hanya ke area sawah, tetapi juga merendam permukiman warga.
"Itu tanggul yang jebol, tetapi sekarang sudah tidak terlihat. Akibat jebolnya tanggul saluran pembuang Kedung Palumpung, limpasan air juga terjadi di tanggul Cirapuan sekitar 10–20 meter," kata Tantori, Selasa (18/11).
Ia menambahkan bahwa pihak berwenang telah mengimbau masyarakat untuk segera menyelamatkan aset berharga dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman untuk menghindari dampak banjir yang lebih parah.
Upaya Penanganan dan Bantuan
Dampak paling signifikan dirasakan oleh para petani yang dipastikan gagal panen akibat tanaman padi yang tenggelam. Kerugian total yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah kian memperburuk kondisi ekonomi warga terdampak.
Sebagai respons cepat, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pangandaran segera menyalurkan bantuan logistik untuk meringankan beban masyarakat. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Kepala Desa Ciganjeung, Imang Wardiman, sebelum didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.(*)


