Peristiwa Cilacap, BNPB Lanjutkan Pencarian Korban Longsor
Font Terkecil
Font Terbesar
Cilacap: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban hilang yang diduga tertimbun longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kembali dilanjutkan hari ini, Selasa (18/11).
Operasi SAR ini memasuki hari keenam sejak bencana tanah longsor terjadi pada Kamis malam, 13 November 2025.
Bencana tersebut menimpa Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, menimbun sejumlah rumah di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, serta merusak lahan seluas sekitar 6,5 hektare.
Lima Metode Pencarian Diterapkan
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut operasi hari ini telah dimulai sejak pukul 05.30 WIB. Abdul menjelaskan, tim SAR akan menerapkan lima metode pencarian untuk memaksimalkan penemuan para korban.
Tahapan pertama dimulai dengan penerbangan drone untuk mendeteksi kondisi awal di area terdampak sekaligus memastikan keamanan tim sebelum turun ke lokasi.
"Jika dinyatakan aman, pencarian akan dilanjutkan dengan pengerahan anjing pelacak untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan korban di dalam timbunan tanah," ujar Abdul dalam keterangan tertulis BNPB Selasa (18/11).
Setelah itu, tim akan menurunkan alat berat ke sejumlah titik yang diduga terdapat korban. Pergerakan alat berat akan diawasi ketat seluruh potensi SAR guna menjaga keselamatan dan ketepatan proses pencarian.
Metode pencarian berikutnya menggunakan peralatan ekstrikasi, baik modern maupun manual, untuk menjangkau area yang sulit dikerjakan alat berat. Tahap terakhir dilakukan dengan mengoperasikan alkon guna membantu proses pembersihan material longsor.
"Fokus pencarian hari ini dipusatkan pada tiga sektor utama yakni worksite A1, B1, dan B2," ungkap dia.
Operasi SAR ini merupakan upaya lanjutan dari pencarian yang telah berlangsung sejak bencana longsor pertama kali dilaporkan.(*)


