Tel Aviv Dihantam Rudal Iran, Netanyahu: Serangan ke Iran Baru Dimulai!
Tel Aviv: Israel-Iran saling gempur setelah serangan mendadak ke fasilitas nuklir. Netanyahu bersumpah akan lanjutkan operasi besar, Teheran balas janji ‘neraka terbuka’.
Kota metropolitan Israel, Tel Aviv, luluh lantak dihantam puluhan rudal Iran pada Jumat (13/6) malam waktu setempat, sebagai balasan atas serangan udara mendadak Israel ke fasilitas nuklir Iran di pagi harinya. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa serangan ini baru permulaan dari operasi yang bertujuan melumpuhkan total kemampuan nuklir Teheran.
Sirene meraung dan peringatan darurat membanjiri ponsel warga sekitar pukul 21.00 waktu lokal. Tak lama kemudian, ledakan beruntun terdengar di langit Tel Aviv. Sistem pertahanan udara Arrow sempat mencegat sebagian rudal, namun beberapa berhasil menembus dan menghantam kawasan sipil. Salah satu rudal bahkan menghantam gedung pencakar langit, merusak fasad dan melukai sedikitnya 15 orang, dua di antaranya kritis.
Iran mengklaim meluncurkan lebih dari 100 rudal sebagai “pembalasan sepadan” atas serangan Israel sebelumnya yang menewaskan lebih dari 78 orang, termasuk jenderal tinggi dan ilmuwan nuklir. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut tindakan Israel sebagai “deklarasi perang” dan bersumpah akan membuka “gerbang neraka”.
Israel, di sisi lain, mengklaim sukses menghancurkan fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz serta membunuh sebagian besar pemimpin Pasukan Udara Garda Revolusi (IRGC). Operasi militer itu diberi sandi “Rising Lion” dan melibatkan infiltrasi agen Mossad serta gelombang serangan udara oleh sekitar 200 jet tempur.
Netanyahu dalam pidatonya menegaskan: “Kami menyerang jantung program nuklir dan misil Iran. Dan ini baru permulaan. Rezim Iran belum tahu apa yang akan menimpa mereka.”
Situasi terus memanas hingga Jumat malam dengan ledakan baru terdengar di Yerusalem dan Teheran. AS yang sempat mengesankan ingin jalur diplomatik, ternyata disebut telah memberi ‘lampu hijau’ bagi Israel, dan bahkan menyuplai intelijen penting. Presiden AS Donald Trump menyebut serangan Israel sebagai “luar biasa” dan memperingatkan Iran: “Jika tak mau berdamai, serangan selanjutnya akan lebih brutal.” kutip The Guardian.(*)