Hari ini
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

Polemik Pengkaderan HIPMI Berujung Sentimen terhadap LSM, Aktivis Karawang Bereaksi

 Karawang  : Media sosial, khususnya grup WhatsApp Forum Aktivis Karawang, tengah diramaikan dengan perdebatan panas menyusul beredarnya salah satu pernyataan dari grup KelBes HIPMI yang dinilai diskriminatif terhadap aktivis LSM. Polemik ini bermula dari diskusi soal pentingnya seleksi ketat dalam proses pengkaderan di tubuh organisasi HIPMI.

Polemik Pengkaderan HIPMI Berujung Sentimen terhadap LSM, Aktivis Karawang Bereaksi

Salah satu anggota grup KelBes HIPMI menulis, “Saya yakin kalau pengusaha gaya protesnya tidak seperti ini. Pengusaha itu biasanya nalar dan emosionalnya sudah relatif mapan, karena terbiasa ditempa di dunia bisnis. Jangan-jangan ini...”.

Pernyataan tersebut kemudian dikutip oleh akun WhatsApp bernama Bun Koni Koni yang menambahkan komentar singkat, “LSM eehh”, yang langsung ditafsirkan oleh banyak pihak sebagai bentuk pelecehan terhadap aktivis LSM.

Kalimat tersebut menyebar dengan cepat ke berbagai grup diskusi aktivis dan memicu gelombang protes dari sejumlah tokoh organisasi masyarakat dan ketua LSM di Karawang. Mereka menilai, pernyataan itu tidak mencerminkan etika komunikasi dalam ruang publik dan terkesan merendahkan kontribusi para aktivis sosial.

"Kami kecewa. LSM adalah bagian dari elemen bangsa yang memperjuangkan aspirasi rakyat dan demokrasi. Tidak seharusnya kami direndahkan seolah tidak punya nalar atau emosi yang mapan," ujar Nurdin Syam yang akrab disapa Mr Kim Humas DPP GMPI yang turut mengecam pernyataan tersebut, Rabu (11/6/2025).

Aktivis Karawang, Fuad Hasan, juga menanggapi tegas. Ia menilai bahwa wacana pengkaderan HIPMI memang perlu penguatan dan seleksi ketat, namun tidak seharusnya dilakukan dengan cara yang mendiskreditkan profesi atau latar belakang seseorang.

"Jangan sampai karena ingin menegaskan pentingnya kualitas kader, lalu menggeneralisasi pihak lain secara negatif. Ini bahaya dan bisa merusak harmoni antar elemen masyarakat," tegas Fuad

Desakan pun mulai muncul agar pihak KelBes HIPMI memberikan klarifikasi resmi atas pernyataan yang beredar dan segera meredam polemik yang telah melebar ke berbagai kalangan aktivis, jurnalis, dan organisasi masyarakat.

Sejumlah tokoh aktivis juga mengingatkan bahwa forum diskusi seharusnya menjadi wadah pertukaran gagasan yang sehat, bukan ajang saling menyudutkan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan atau klarifikasi resmi dari pihak yang mengeluarkan pernyataan tersebut. Namun tekanan agar permintaan maaf disampaikan secara terbuka terus bermunculan dari berbagai pihak.(*)
Hide Ads Show Ads