Pemerintah Berikan 20 Kg Beras dan Rp400 Ribu ke Keluarga Kurang Mampu
Jakarta : Pemerintah kembali menyalurkan bantuan pangan dalam skala besar sebagai upaya memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat di tengah tekanan global. Hal tersebut, diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Lebih lanjut, ia menuturkan jika ada sebanyak 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima bantuan berupa 10 kilogram beras gratis per bulan selama dua bulan, disertai dengan bantuan tunai.
Selain itu, program tersebut merupakan bagian dari paket kebijakan ekonomi nasional yang diarahkan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Nantinya, lanjut dia bantuan tersebut akan menyasar ke keluarga dengan kondisi ekonomi paling rentan dan miskin yang telah terdaftar dalam sistem bantuan sosial pemerintah.
Ia menyampaikan bahwa bantuan ini akan diberikan secara bersamaan dengan tambahan tunai kepada penerima Program Kartu Sembako.
"Saat ini, untuk penebalan bantuan sosial akan diberikan tambahan dana sebesar Rp200 ribu per bulan selama dua bulan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat Program Kartu Sembako," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin, 2 Juni 2025
Dengan demikian, setiap keluarga akan menerima total 20 kilogram beras gratis dan uang tunai sebesar Rp400 ribu dalam dua bulan. Penyaluran bantuan akan dilakukan secara bertahap pada bulan Juni dan Juli 2025.
"Selain diberikan Rp200 ribu per bulan, mereka juga akan mendapatkan 10 kilogram beras gratis setiap bulan selama dua bulan. Jadi totalnya 20 kilogram beras dan Rp400 ribu," tambahnya.
Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada bantuan tunai, tetapi juga memperhatikan kebutuhan pokok rumah tangga, terutama beras, yang masih menjadi beban utama bagi keluarga miskin.
Sementara itu, pemerintah memastikan bahwa kebijakan bantuan pangan ini tidak akan merugikan petani. Harga beras di tingkat produsen tetap dijaga agar tidak anjlok akibat distribusi bantuan.
"Pak Menteri Pertanian akan menjaga agar penyaluran beras ini membantu masyarakat paling miskin dan rentan, tanpa menyebabkan harga beras turun di tingkat petani," kata Sri Mulyani.
Ia menambahkan bahwa keseimbangan antara harga yang layak bagi petani dan keterjangkauan harga bagi konsumen tetap menjadi perhatian utama pemerintah.
"Kita selalu mencari keseimbangan antara meningkatkan kesejahteraan petani melalui harga yang baik dan menjaga agar harga beras tetap terjangkau bagi kelompok miskin di perkotaan," tutupnya.(*)