Hari ini
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

Ada WNI Terdampar Di Israel Puluhan Negara Asia Panik Evakuasi Warganya Dari Timur Tengah

 Israel : Alarm bahaya di Timur Tengah berbunyi nyaring. Setelah serangkaian serangan udara Israel ke Iran yang dibalas dengan gempuran rudal, ketegangan di kawasan itu memuncak. Kondisi ini memicu kepanikan di sejumlah negara Asia, yang kini berlomba mengevakuasi warganya dari zona konflik.

Ketika Israel dan Iran Saling Serang, Akankah Gelombang Pengungsian Massal Mengguncang Asia

Sejak Jumat (13/6) militer Israel melancarkan serangan terkoordinasi ke berbagai target, termasuk fasilitas militer dan nuklir di Iran, situasi berubah drastis. Tak tinggal diam, Iran membalas dengan meluncurkan rudal-rudalnya ke wilayah Israel, menciptakan lingkaran eskalasi yang mengkhawatirkan.

China, India, Korea Selatan, dan Jepang Bergerak Cepat
Merespons memanasnya situasi, Tiongkok telah mengeluarkan perintah tegas: warga negaranya harus meninggalkan wilayah konflik "secepat mungkin." Kementerian Luar Negeri China bahkan menyatakan telah berkoordinasi dengan kedutaan besar dan konsulatnya untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar.

India pun tak kalah sigap. Delhi meminta warganya di Iran untuk segera meninggalkan ibu kota Teheran. Sementara itu, Korea Selatan menaikkan status peringatan perjalanan ke Iran dan Israel, mendesak warga Korsel di kedua negara tersebut untuk segera angkat kaki. Bahkan, harian Korea Herald melaporkan imbauan tersebut.

Jepang bahkan menaikkan peringatan perjalanan ke Iran ke level tertinggi, "Level 4: Evakuasi dan Hindari Seluruh Perjalanan," seperti dilansir Kyodo News. Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, mengonfirmasi bahwa pemerintah sedang menyiapkan segala kemungkinan evakuasi, termasuk berkolaborasi dengan negara ketiga demi keamanan warga Jepang. "Situasinya semakin tegang, jadi kami akan tetap waspada untuk melindungi warga negara kami," tegas Iwaya, seraya menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri.

Malaysia, Thailand, dan Bangladesh dalam Mode Siaga Penuh
Di Asia Tenggara, Malaysia juga "sangat menyarankan" warganya untuk segera meninggalkan Iran. Pemerintah Malaysia terus memantau situasi melalui kedutaan besarnya di Teheran, upaya yang ditingkatkan setelah "tindakan agresi rezim Israel terhadap Iran pada 13 Juni yang memperburuk ketegangan di kawasan," menurut Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Thailand pun tidak tinggal diam. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra memastikan pemerintahnya siap mengevakuasi sekitar 40.000 warga Thailand yang mayoritas bekerja di perkebunan Israel, dan 300 warga Thailand di Iran, jika konflik memburuk. "Pemerintah telah menyiapkan semua langkah yang diperlukan untuk membantu pekerja Thailand," katanya, seraya menambahkan bahwa Angkatan Udara Thailand bahkan telah menyiapkan pesawat militer untuk potensi evakuasi.

Di Asia Selatan, Bangladesh juga menyuarakan kekhawatiran atas keselamatan sekitar 400 warganya di Iran. Kementerian Luar Negeri Bangladesh menyatakan, "upaya sedang dilakukan untuk menjamin evakuasi mereka secara aman."

Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia sendiri terus memantau ketat perkembangan di Timur Tengah untuk memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyatakan, "Kita harus berkoordinasi ya, terutama saya dengan Pak Menlu terus berkoordinasi untuk memonitor saudara-saudara kita yang di Iran, untuk memastikan saudara-saudara kita aman di sana."

Sebelumnya, puluhan WNI sempat terdampar di Israel, Yordania, dan Iran sejak akhir pekan lalu akibat penutupan wilayah udara dan terhentinya penerbangan. Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, memastikan bahwa 42 peziarah di Israel, delapan jamaah haji di Yordania, dan dua peziarah di Iran telah mendapatkan bantuan penuh dari KBRI Amman dan KBRI Teheran.(*)
Hide Ads Show Ads