Sudah Belasan Orang di Kecamatan Tempuran Karawang Terjangkit DBD, Ini Keterangan Resmi Kepala Puskesmas
Karawang : Banyaknya warga yang terjangkit DBD di Kabupaten Karawang termasuk di Kecamatan Tempuran menjadi sebuah persoalan serius untuk Dinkes Kabupaten termasuk pihak -pihak terkait diantaranya Desa dan Puskesmas.(17/5/25).
Kepala Puskesmas Kecamatan Tempuran saat di konpirmasi mewabahnya DBD di wilayah kerjanya, H. Ali sebutkan untuk sistematika penanggulangan DBD ada 3 langkah selain dibutuhkan peran serta dan kepedulian dari masyarakat utama pihak-pihak yang terkait yang wajib turut serta bertanggungjawab.
H.Ali sebutkan langkah awal dari cegah dan tangkal DBD yakni dengan pencegahan adanya nyamuk DBD dgn PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ) yaitu dengan upaya 3 M + ( Mengubur, Menutup, Menguras ) + upaya lain seperti ( Pelihara ikan di bak mandi, Padang kelambu, Pasang obat nyamuk dll ).
Kedua dengan Larvasida ( Menabur obat Abate di Tempat penampungan air bersih ), membunuh berkembang biak nyamuk di dalam penampungan air dan langkah ketiga Fooging ( pengasapan ), dan ini adalah merupakan langkah terakhir membunuh nyamuk dewasa.
Kemudian kata H. Ali, adanya keinginan masyarakat lingkungannya untuk di fogging, ini salah satu bentuk positip dan proaktif terhadap persoalan yang ada saat ini namun pastinya perlu bersabar selain diharapkan dukungan pada waktunya. Fooging adalah langkah terakhir penanggulangan DBD. Diperlukan juga kesadaran dan kordinasi dengan seluruh lapisan masyaraka. Karena kesehatan bukan hanya tanggungjawab Puskesmas atau Dinkes semata namun tanggungjawab bersama. Lalu hadirnya gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk,red) adalah langkah paling efektif untuk mencegah adanya DBD karena dengan masifnya PSN dipastikan nyamuk DBD tidak akan ada berkembang,tegasnya.
Di PKM Kecamatan Tempuran sendiri, sambung Ali, sacara kumulatif sudah ada 13 kasus DBD dari Januari hingga pertengahan Mei 2025. Dalam persoalan ini sudah ada upaya yang dilakukan pihak puskesmas secara masif dan pro aktif.
Ditegaskan H. Ali, kami sudah melakukan penyuluhan DBD dari di tingkat desa dan kecamatan bahkan sampai turun ke lapisan masyarakay melalui bidan desa dan Pos yandu diantaranya selain melakukan penyelidikan Epidemiologi ( PE ) kepada keluarga yang terjakit DBD, pemantauan jentik nyamuk di lingkungan , dan terakhir melakukan fooging pada Lokus penderita DBD bahkan meluas tidak sebatas kepada permintaan warga atau Kades.
Tak sebatas langkah itu saja, masih dikatakan H.Ali, telah pula dilakukan koordinasi dengan Linsek yakini dengan para Kades beserta jajarannya, Muspika, Klinik2 swasta dan RS ), dengan tokoh agama dan masyarakat. Semua lintas sektoral sudah ditempuh oleh pihak kami dan tentunya kepedulian dan kerjsama yang baik menjadi salah satu penentu keberhasilan tupoksi kami termasuk dalam gerakan massal fogging.
Untuk itu, kami dari Puskesmas Tempuran mohon dukungan dari semua lapisan masyarakat dalam penanggulangan DBD utama pihak desa, Pungkasnya (*)