Headline News

Sekjen PBB Berduka atas Bencana Banjir Asia Tenggara

 Jenewa: Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengungkapkan duka cita mendalam atas bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah negara. Di antaranya Sri Lanka, Indonesia, Thailand, dan Malaysia. 


Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres (Foto: X/Antonio Guterres)

Lebih dari 1.000 orang dilaporkan meninggal dan sejumlah korban masih dinyatakan hilang. Sementara itu, jutaan warga terdampak bencana terpaksa mengungsi akibat hujan lebat terus merendam wilayah yang luas.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) secara khusus menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyatakan solidaritasnya kepada seluruh warga terdampak. Banjir parah ini menimbulkan kerusakan yang luas termasuk pada infrastruktur, rumah-rumah warga, dan layanan publik di beberapa daerah.

Evakuasi penduduk terus dilakukan dan tim penyelamat bekerja keras untuk menemukan korban yang hilang. "Bantuan darurat sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak," katanya dikutip UN News, Rabu (3/12/2025).

Menurut Gutteres PBB telah berkoordinasi dengan pemerintah empat negara itu dan menyatakan siap memberikan bantuan. "Tim PBB di masing-masing negara siap membantu pemerintah menyalurkan bantuan yang diperlukan.

Bantuan mencakup makanan, air bersih, perlindungan, layanan kesehatan darurat, serta hunian sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Sekretaris Jenderal menekankan pentingnya solidaritas internasional, serta meminta negara-negara lain memberikan bantuan bagi korban bencana.

Guterres menyampaikan harapan agar korban yang hilang dapat ditemukan, serta bantuan internasional dapat meringankan penderitaan masyarakat terdampak. PBB berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan respons cepat terhadap krisis ini.

Ungkapan duka cita dari berbagai negara terus mengalir kepada para korban bencana di Asia, termasuk. Sebelumnya Raja Charles III dari Inggris juga menyampaikannya melalui keterangan resmi.

"Kami sangat sedih mendengar besarnya kerusakan akibat badai dahsyat di Asia Selatan dan Asia Tenggara," ujarnya. Raja Charles menyatakan bisa membayangkan skala kerusakan dan penderitaan yang dialami mereka yang kehidupan dan mata pencahariannya terdampak.(*)
Posting Komentar