Headline News

Letusan Sekunder Semeru Sapu Permukiman, Terdampak Serius Dialami Warga Sumber Lumajang

 Lumajang : Aktivitas letusan sekunder Gunung Semeru kembali menimbulkan dampak serius bagi warga di Dusun Sumber Langsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Letusan Sekunder Semeru Sapu Permukiman, Warga Sumber Langsep Siaga

Hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Semeru sejak Jumat, 5 Desember 2025 malam memicu luncuran material vulkanik sisa awan panas guguran, sehingga sejumlah permukiman kembali diterjang banjir lahar dingin.

Video amatir yang direkam warga menggambarkan derasnya material vulkanik meluncur di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo.

Letusan Sekunder Semeru Sapu Permukiman, Warga Sumber Langsep Siaga

Terjangan material juga melintasi Jembatan Besuk Kobokan, bahkan sempat menutup sebuah mobil milik warga yang mencoba melintasi jembatan sebelum petugas meminta kendaraan itu kembali karena dinilai berbahaya.

Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Isnugroho, menyampaikan bahwa kejadian tersebut bukan hanya fenomena banjir lahar biasa.

“Amplitudo getaran mencapai 35 milimeter, kategori tinggi dalam pengamatan seismik. Kondisi ini menyebabkan kerusakan di beberapa titik sekitar jalur aliran,” jelasnya, kutip Sabtu, 6 Desember 2025

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lumajang terus melakukan asesmen untuk memastikan sebaran dampak dan jumlah kerusakan. Data sementara mencatat delapan rumah warga di Dusun Sumber Langsep terdampak letusan sekunder ini, termasuk satu rumah yang mengalami kerusakan berat.
Letusan Sekunder Semeru Sapu Permukiman, Warga Sumber Langsep Siaga

Total warga yang terdampak mencapai 9 KK atau 26 jiwa. Di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, satu rumah warga juga dilaporkan rusak akibat material dari aliran Semeru.

Aktivitas letusan sekunder terjadi di tengah status Gunung Semeru yang masih berada di level Siaga atau level III, setelah turun dari level Awas pada 29 November 2025.

PVMBG kembali mengingatkan agar masyarakat menjaga jarak aman minimal 17 kilometer dari puncak gunung dan tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari bantaran sungai yang berhulu ke Semeru.

Akses utama menuju Desa Jugosari saat ini terputus akibat timbunan material vulkanik. Warga terpaksa memanfaatkan jalur alternatif yang lebih jauh untuk keluar dari desa.

Sebagian warga telah mengungsi mandiri ke lokasi yang lebih tinggi sementara beberapa lainnya memilih bertahan di tenda Lumbung Pangan sebelum akhirnya kembali ke rumah masing-masing.(*)
Posting Komentar