Headline News

Viral dan Tuai Banyak Protes, KPI Akhirnya Hentikan Sementara Program ‘Xpose Uncensored’ Trans7

 Jakarta: Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah mengumumkan sanksi penghentian sementara bagi program Xpose Uncensored di Trans7. Keputusan ini diambil karena program tersebut melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS).(15/10/25).

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah (ketiga dari kiri) usai Rapat Pleno Penjatuhan Sanksi yang digelar KPI Pusat, Selasa (14/10/2025) (Foto: dokumentasi KPI)
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah (ketiga dari kiri) usai Rapat Pleno Penjatuhan Sanksi yang digelar KPI Pusat, Selasa (14/10/2025) (Foto: dokumentasi KPI)

Menurut regulasi, lembaga penyiaran wajib menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan. Prinsip ini berlaku dalam setiap tayangan yang disiarkan ke publik.

“Di pesantren terdapat adab, asih, dan peduli, ilmu. Bahkan, sejarah panjang perjuangan bangsa,” ujar Ubaidillah usai Rapat Pleno Penjatuhan Sanksi di Kantor KPI Pusat, Selasa (14/10/2025).

KPI menerima banyak pengaduan masyarakat terkait tayangan yang dianggap mendistorsi kehidupan pesantren dan santri. Ia mengatakan, pesantren dan para kiai bukan objek untuk dijadikan bahan olok-olok.

Ia menilai, tayangan tersebut mencederai nilai luhur penyiaran yang seharusnya memperkuat persatuan bangsa. KPI berharap Trans7 melakukan evaluasi menyeluruh terhadap konten yang menampilkan kehidupan pesantren.

KPI menegaskan, sanksi tersebut merupakan bentuk pembelajaran bagi seluruh lembaga penyiaran nasional. “Kebebasan berekspresi harus dijalankan dengan tanggung jawab sosial dan moral,” ujar Ubaidillah.

Melalui keputusan ini, KPI berharap dunia penyiaran semakin menghormati nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan bangsa. Ubaidillah mengatakan, pengawasan konten publik akan terus diperkuat demi menjaga harmoni sosial.

Sebelumnya, perwakilan Trans7 menyampaikan permintaan maaf resmi kepada keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo. Kontroversi muncul setelah tayangan Xpose Uncensored pada 13 Oktober dinilai melecehkan kiai dan pesantren.

Dalam surat resmi kepada PP Putri Hidayatul Mubtadiaat Lirboyo, Renny Andhita menyampaikan penyesalan mendalam. Permohonan maaf itu menegaskan komitmen Trans7 untuk bertanggung jawab atas kesalahan penyiaran.

Trans7 mengakui bahwa tayangan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi keluarga besar pesantren. Mereka menegaskan akan melakukan perbaikan sistem internal agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami dari Trans7 dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya. Evaluasi akan kami lakukan di internal, kata Renny, selaku Kepala Departemen Programming Trans7.

Renny juga menyampaikan penghormatan kepada seluruh kiai, pengasuh, santri, dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo. Ia memastikan, pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap konten keagamaan.(*)
Posting Komentar