PGRI Mendukung Penjurusan SMA, agar Siswa Lebih Terarah
0 menit baca
Pemerintah berencana mengembalikan sistem penjurusan di tingkat SMA, seperti IPA, IPS, dan Bahasa. Rencana ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi.
 |
| Foto ilustrasi |
Menurut Unifah, kebijakan penghapusan penjurusan sebelumnya dilakukan tanpa kajian yang matang. “Penghapusan penjurusan kemarin tidak didasarkan pada studi yang komprehensif,” ujarnyam
Ia menilai, sistem penjurusan justru membantu siswa untuk lebih fokus dalam belajar dan merancang masa depan mereka. Baik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi maupun memasuki dunia kerja.
Tak hanya siswa, para guru pun terdampak saat sistem penjurusan dihapus. “Guru menjadi bingung harus mengajar apa, karena arah pembelajarannya jadi tidak jelas,” kata Unifah.
Kebingungan serupa juga dialami oleh siswa dan orang tua yang merasa kehilangan arah pendidikan akibat hilangnya struktur peminatan yang jelas. Meski mendukung pengembalian sistem penjurusan, Unifah menekankan perlunya tata kelola yang lebih fleksibel dan terstruktur ke depan.
Ia mengingatkan agar siswa tetap diberikan ruang mengeksplorasi potensi dan minatnya secara optimal. “Bimbingan konseling harus diperkuat, karena sangat penting dalam mendampingi siswa memilih jurusan yang sesuai,” ujarnya.
Unifah berharap, kurikulum dan regulasi akan disesuaikan agar sistem penjurusan benar-benar bisa berjalan efektif. Dan tentunya tidak menjadi beban baru bagi sekolah maupun peserta didik.
